INFO WISATA BELANJA di JOGJA

Wisata ke Kota Yogyakarta tidaklah lengkap jika tidak membeli produk khas ataupun berbelanja khas Jogja ataupun sesuatu yang berbeda. JOGJA atau Yogyakarta merupakan Kota yang sangat lengkap untuk menikmati belanja bagi kaum Hawa, karena memang disini gudangnya oleh - oleh. Oke, untuk mempersingkat waktu, kami akan menjelaskan sedikit mengenai belanja di Jogja.

Belanja di Jogja, dibagi dalam 3 jenis berbelanja.

1. Belanja Makanan Khas Jogja

2. Belanja Produk Khas Jogja

3. Belanja Produk Umum

BELANJA MAKANAN KHAS JOGJA

Makanan yang menjadi khas Jogja dan yang terkenal diantaranya: Bakpia, Jadah Tempe di Kaliurang, selain itu makanan yang khas lainnya adalah: Keripik Bayam ( bisa didapat dipasar Bringharjo), Keripik Belut (Pusatnya di Pasar Godean), geplak, tiwul, gaplek, gatot, yangko, rempeyek, apem.

Banyak toko - toko yang menjual oleh - oleh khas Jogja, namun pasti anda mencari yang terkenal dan termurah. Betull tidak??? Naahh... Untuk mencari oleh - oleh seperti Bakpia, Geplak, Yangko, dll. anda bisa menuju ke pusat produksi BAKPIA 25 yang di Jl. KS.Tubun Yogyakarta, Tepatnya belakang  Jl. Malioboro (barat jalan Malioboro). Di Jalan ini selain Bakpia 25, ada juga toko Bakpia lainnya mulai dari yang terkenal seperti: Bakpia 75, Bapia Djava, dll.

Selain Bakpia, Kotagede juga memiliki makanan khas yang hanya dijual di Pasar Kotagede Yogyakarta. Makanan ini adalah KIPO. Diberi nama kipo karena pada jaman dahulu orang tidak tahu namanya, dan si pembuat juga tidak memberi nama pada penemuan nya. Jadi tiap kali ada orang mau beli, dia pasti tanya: "IKI OPO" ( ini apa)  so.. akhirnya dijawab aja KIPO!!! singkatan dari IKI OPO. Kipo isinya kelapa manis, luarnya kulit tipis dari tepung singkong (warnanya ijo) dihidangkan pagi-pagi saja di Pasar Kotagede.

Selain itu juga, di pasar ini banyak menampilkan jajan pasar yang khas Kota Jogja yang jarang sekali kita temui, seperti tiwul, klepon, jenang grendul, dll. Namun biasanya makanan berasa manis legit.

Selain Bakpia, anda jga perlu dan wajib menikmati Pia - Pia Khas Jogja. Alamat Pia - Pia yang juga terkenal yang biasanya dikunjungi wisatawan luarkota adalah produksi Home Industri. Alamatnya di Jl Kaliurang km 5 Pogung Baru E 38a. Anda sebaiknya menghubungi terlebih dahulu untuk pesan pada saat musim liburan, namun jika anda bisa langsung ke tempat produksinya. No telp. (0274)566317.

Makanan Khas lainnya adalah Tela Cake. Ketela/Singkong  yang merupakan makanan sederhaa ini, diciptakan menjadi makanan dengan berbagai aneka citra rasa yang sangat nikmat. Cokro Tela Cake, merupakan  referensi yang tepat sebagai oleh - oleh khas Jogja. Jika anda ingin menikmatinya, anda bisa berkunjung ke pusatnya di Jl HOS.Cokroaminoto No.97 Yogyakarta. Tepatnya di sebelah Timur Borobudur Plaza Jl. Magelang, atau Sebelah Barat Perempatan Jetis Jl. AM Sangaji.

BELANJA PRODUK KHAS JOGJA

Setelah berbelanja makanan, kita sekarang menuju belanja produk khas jogja, yang jarang anda temukan,. Beberapa referensi untuk membeli produk khas Jogja, diantaranya: Batik, Kerajinan Perak Kotagede, Kerajinan Kulit Manding, Kerajinan Gerabah Kasongan, Kerajinan Bambu Cebongan, Pusat Kerajinan Gabusan Bantul, Kerajinan Kain Lurik Tradisonal, dan masih banyak lagi.

Mungkin sudah banyak artikel ataupun penjelasan mengenaik Batik Jogja. Untuk itu, kami disini hanya membahas mengenai kerejainan lainnya yang perlu anda simak, karena informasi ini bisa menambah referensi belanja anda di Jogja.

Kain Lurik Khas Jogja yang jarang terlihat di pasaran

Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal dari bahasa Jawa, lorek yang berarti garis - garis, yang merupakan lambang kesederhanaan. Sederhana dalam penampilan maupun dalam pembuatan namun sarat dengan makna (Djoemena, Nian S., 2000). 

Modifikasi kain lurik Yogyakarta menjadi beragam produk, seperti pakaian dan aksesori semakin digemari masyarakat. Jelang Lebaran kali ini, permintaan kain lurik dari masyarakat sudah meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Kekhasan corak kain lurik tradisional dan proses pembuatannya yang masih menggunakan tangan menyebabkan nilai jual produk turunan kain lurik tinggi. Tak hanya pasar dalam negeri, kain lurik pun mulai merambah pangsa luar negeri.

Salah satu produksi dari kain lurik ini adalah House of Lawe. Lawe bekerja sama dengan 50 penenun tradisional di Bantul dan 20 penjahit. Beberapa produk yang dihasilkan berupa gantungan kunci, dompet, tas, pakaian, hingga bed cover. Harga beragam produk itu berkisar antara Rp 5.000 dan Rp 1,1 juta. Rentang harga pakaian lurik Rp 200.000-Rp 300.000 per potong. Bidikan utama Lawe adalah masyarakat kelas menengah ke atas. showroom Lawe ada di Jln. Prof Dr Ki Amri Yahya No 6 Gampingan Yogyakarta.

Bersambung.......